Catatan Kaki

Posted: May 15, 2010 in Bahasa Indonesia 2


Catatan kaki adalah keterangan dari sumber kutipan yang ditempatkan langsung di belakang kutipan. Bila keterangan semacam itu ditempatkan pada akhir bab atau akhir karangan, maka catatan atau keterangan semacam itu disebut keterangan saja. Semua kutipan harus ditunjukkan sumbernya dalam sebuah cacaatn kaki. Catatan kaki dapat juga untuk memberi keterangan lain tentang teks.
Catatan kaki dibuat untuk:

  • menyusun pembuktian Semua dalil atau pernyataan yang penting, yang bukan merupakan pengetahuan umum harus didukung oleh pembuktian-pembuktian. Pembuktian itu dapat diberikan dalam teks, dapat pula dimasukkan catatan kaki, atau kedua-duanya. Khususnya dalam hal ini, catatan kaki menunjukkan kembali kebenaran-kebenaran yang pernah dicapai oleh seorang pengarang lain dalam bukunya atau tulisan-tulisannya. Sebab itu referensi atau penunjukan dalam catatan kaki dimaksudkan untuk menunjukkan tempat atau sumber di mana suatu kebenaran telah dibuktikan oleh orang lain.
  • menyatakan hutang budi Penunjukan sumber pada catatan kaki dimaksudkan pula untuk menyatakan hutang budi kepada pengarang yang dikutip pendapatnya. Dengan menyebut nama pengarang yang dikutip  pendapatnya itu, penulis telah menyatakan hutang budi kepadanya.
  • menyatakan keterangan tambahan Catatan kaki juga dimaksudkan sebagai keterangan tambahan untuk uraian. Keterangan tambahan yang dimaksud dapat berupa:
  1. inti atau sari dari fragmen yang dipinjam
  2. uraian teknis, keterangan insidental, atau materi yang memperjelas teks, atau informasi tambahan terhadap topik yang disebut dalam teks
  3. materi-materi penjelas yang kurang penting seperti perbaikan, atau pandangan pandangan lain yang bertentangan
  • merujuk bagian lain dari teks

Catatan kaki dapat juga dipergunakan untuk menyediakan informasi kepada bagian-bagian lain dari tulisan itu. Misalnya penulis memberi catatan agar pembaca melihat atau memeriksa uraian pada halaman  sebelumnya, atau hal-hal yang akan diuraikan.
Penunjukan lampiran / apendiks harus melalui catatan kaki; untuk maksud ini sering dijumpai singkatan cf atau conf, yang berarti bandingkan dengan; ut. Supra. yang berarti lihat halaman sebelumnya infra. yang berarti lihat halaman di belakang.

Teknik Pembuatan Catatan Kaki
Sumber dari kutipan yang disebut catatan kaki ditempatkan di belakang kutipan, dalam tanda kurung; disebutkan nama singkat pengarang, kalau ada nama keluarga, tahun terbit, dan halaman yang dikutip.
. Contoh untuk buku ……..(Alisyahbana, 1975: 19)

Jenis Catatan Kaki
a.
Penunjukan sumber (referensi): menunjuk sumber tempat kutipan terdapat.
Referensi harus dibuat oleh penulis bila:
1) mengambil kutipan langsung
2) mengambil kutipan tak langsung
3) menjelaskan dengan kata-kata sendiri apa yang telah dibaca
4) meminjam sebuah tabel, peta atau diagram dari suatu sumber
5) menyusun sebuah diagram berdasar data-data yang diperoleh dari suatu sumber atau beberapa sumber
6) menyajikan sebuah evidensi khusus, yang tidak dianggap sebagai pengetahuan umum
7) menunjukkan kembali kepada bagian lain dari karangan itu.

b. Catatan Penjelas
Catatan penjelas adalah catatan kaki yang dibuat dengan tujuan untuk membatasi suatu pengertian, atau menerangkan dan memberi komentar terhadap suatu pernyataan atau pendapat yang dimuat dalam teks. Penjelasan ini harus dibuat dalam catatan kaki, dan tidak dimasukkan ke dalam teks.

c. Gabungan penunjukan sumber dan catatan penjelas
Jenis yang ketiga berupa gabungan antara penunjukan sumber dan catatan penjelas.

Unsur-unsur Catatan Kaki
Unsur-unsur catatan kaki yang menyangkut referensi sama dengan materi bibliografi, perbedaannya, catatan kaki selalu mencantumkan nomor halaman di mana kutipan itu diperoleh. Dalam bibliografi tidak ada  pencantuman nomor halaman, kecuali penyebutan jumlah halaman sebuah karya.
a. Pengarang:
1) Nama pengarang yang dicantumkan adalah nama keluarga. Misalnya Prof. Dr. Radian Husein, cukup dipergunakan nama keluarganya yaitu Husein.
2) Bila terdapat dua atau tiga pengarang, semua nama pengarang dicantumkan.
Namun kalau ada empat pengarang atau elbih, yang dicantumkan adalah nama pengarang pertama ditambah et.al./dkk..
3) Penunjukan kepada kumpulan karangan atau bunga rampai sama dengan 1) dan 2) ditambah ed. / eds. (singakatn dari editor atau kumpulan editor) di belakang nama penyunting. Boleh dalam tanda kurung atau tidak dalam tanda kurung.
b. Data publikasi:
Cukup ditulis tahun terbitnya. Data publikasi yang lain, yang menyangkut sumber kutipan dapat dilihat pada bibliografi.
c. Jilid dan nomor halaman:
1) Untuk buku yang terdiri dari satu jilid cukup ditulis .…: 87, untuk menunjukkan kutipan dari halaman 87.
2) Untuk buku yang terdiri atas beberapa jilid harus dicantumkan nomor jilid dan nomor halaman yang dikutip. Untuk nomor jilid dipergunakan angka Romawi, sedangkan nomor halaman angka Arab. Contoh: …..: II.  13.

Singkatan-singkatan
Dalam catatan kaki dipergunakan singkatan:
a. Ibid.: kutipan sumbernya sama dengan kutipan sebelumnya
b. Op.cit: kutipan sumbernya berupa buku seperti yang telah dikutip sebelumnya, tetapi telah disisipi dengan kutipan lain
c. Loc.cit: kutipan sumbernya berupa artikel seperti yang telah dikutip sebelumnya tetapi telah disisipi dengan kutipan lain
d. Supra: lihat halaman sebelumnya, misalnya supra: 25, artinya lihat pada halaman 25 di depan
e. Infra: lihat halaman di bekakang, misalnya infra: 35, lihat halaman 35 di belakang
f. C. atau ca. singkatan dari circa, artinya kira-kira atau sekitar
g. Cap. singkatan dari caput (bahasa Latin), atau Chap. (singkatan dari chapter, bahasa Inggris) yang berarti bab
h. et.seq. (berarti satu halaman berikutnya) dan et.seqq. (berarti dua halaman berikutnya)
i. ed. / eds.: editor / editor-editor
j. et.al.: dan kawan-kawanm
k. Ms.: manuskript
l. Passim: tersebar di sana-sini
m. Ser.: seri
n. [Sic!]: seperti aslinya
o. cf. / conf.: bandingkan dengan
p. vol.: volume, jilid

Leave a comment